Lalu apa yang harus dilakukan? Kita harus mulai mengolah sampah kita. Langkah paling sederhana untuk mengolah sampah adalah berpikir dahulu saat menempatkan sampah pada tempatnya. Sampah kalau diolah bisa menjadi berkah... Mengolah sampah yang paling sederhana adalah memilahnya. Kita perlu mengubah cara berpikir kita; mengubah kata-kata "Buanglah sampah pada tempatnya" menjadi "Tempatkanlah sampah pada tempatnya".

Gambar di samping ini, saya ambil beberapa waktu lalu di kantin Semi Palar. Walaupun sudah ada penanda jelas bahwa kotak ini adalah tempat untuk gelas dan botol plastik, banyak yang tidak menaruh perhatian dan menganggapnya sama seperti tempat sampah lain. Padahal di sebelahnya sudah disiapkan tempat sampah untuk jenis-jenis sampah yang lain... Ini mendakan bahwa kebanyakan dari kita memang tidak pernah berpikir saat membuang sampah. Hal inilah yang harus kita ubah. Langkah pertama mengolah sampah adalah berpikir untuk menempatkan sampah pada tempatnya... Sampah yang terpilah dan terkumpul sesuai jenisnya memiliki nilai tambah.
Buat kita di Semi Palar, ini adalah juga bentuk pendidikan karakter bagi anak-anak kita. Saat kita orang dewasa tidak memberi contoh yang semestinya, hal ini juga yang akan ditiru anak-anak kita. Semoga hal ini bisa kita perbaiki.
Sebagai informasi, Semi Palar punya tempat sampah khusus kemasan aseptik (kemasan karton minuman - Tetrapak dan sejenisnya) juga punya tempat sampah khusus baterai bekas. Di kantor, kami punya tempat sampah khusus kertas. Semuanya disiapkan supaya sampah tidak sekedar langsung ditimbun di TPA, tapi siap untuk didaur ulang.
Dulu kita sempat punya keranjang Takakura, untuk mengolah sampah dapur dan sisa makanan. Rencananya dalam waktu dekat keranjang Takakura akan diaktifkan lagi.
Sementara ini, ayo kita lakukan yang kita bisa, tempatkan sampah pada tempatnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar