04 Desember 2011

[serial kenapa] Kenapa di Semi Palar ada Hari Rumput?

Dari waktu ke waktu, ada sesuatu yang di Semi Palar kita sebut Hari Rumput. Beberapa rekamannya ada di sini (tahun 2007) dan di sini (tahun 2008). Memang ini sesuatu yang tidak lazim, bahkan mungkin aneh untuk sebagian orang. Karena dengan area bermain yang tidak terlampau luas di Semi Palar, lapangan rumput adalah bagian penting dari keseharian anak. Lapangan kecil ini adalah ruang di mana anak kejar-kejaran dan main bola. Lompat tali bahkan berguling-guling. Menjadi sangat menarik saat anak bisa sangat memahami dan dengan disiplin dan konsekuensi tinggi bersepakat selama jangka waktu tertentu untuk tidak menginjak rumput. Dalam prakteknya juga, mereka tidak banyak protes, tidak banyak bertanya, seakan segera paham untuk apa Hari Rumput ini diadakan. Ini berlaku tidak hanya di anak-anak yang sudah besar tapi juga di anak-anak yang masih kecil.

Hari Rumput adalah hari-hari di mana siapapun di Semi Palar memberi ruang dan waktu kepada helai-helai rumput untuk beristirahat. Untuk menumbuhkan diri, untuk menyegarkan dirinya kembali, tanpa terganggu. Bagi kita semua, ini kita harapkan menciptakan kesadaran bahwa hal kecil (rumput) yang biasanya sehari-hari tidak kita perhatikan, bahkan kita injak-injak adalah juga mahluk hidup. Mahluk hidup seperti kita adanya.

Sabtu, 3 Desember yang lalu, Rumah Belajar Semi Palar kedatangan Abah Iwan - yang berbagi dan menginspirasi kami yang hadir. Gambar di bawah ini adalah saat Abah bercerita, mengingatkan kita betapa kita sangat berhutang budi pada segala rumput dan pepohonan di sekitar kita. Satu-satunya penghasil oksigen di muka bumi ini adalah tetumbuhan. Cobalah menahan nafas selama 1-2 menit, dan kita menjadi sedikit paham pentingnya tetumbuhan di muka bumi ini.

Menarik bahwa Abah sempat bercerita mengenai bagaimana ayahnya tidak membolehkan Abah untuk menjadi pecinta alam. Lho, kenapa melarang? Karena alam adalah bagian dari kehidupan. Alam adalah bagian dari kita, kita adalah bagian dari alam. Kita adalah satu. Kalau kita mengatakan kita mencintai alam, seakan kita adalah bagian terpisah dari alam, kita menempatkan diri sebagai sesuatu yang lebih dari alam. Kesadaran ini - yang begitu sederhana tapi mendasar - adalah hal penting yang perlu kita tumbuhkan dalam diri kita, dalam diri anak-anak kita. Dalam pertemuan kemarin, Abah berulang-ulang bertanya, "Who are we, siapa kita?" Kenapa kita manusia merasa begitu istimewa, begitu tinggi hati.

Lalu apa yang bisa kita lakukan? Ayo kita bersentuhan dengan rumput, dengan bunga dan pohon, dengan alam, dengan semesta... Menyentuhnya dengan jemari, menyentuhnya dengan perhatian, dengan batin kita...


Mudah-mudahan dengan segala pemahaman kita yang terbatas kita bisa belajar dan kembali memahami kebersatuan kita dengan alam yang semakin hilang. Mungkin kita bisa mulai belajar dari rumput... Mudah-mudahan...

Hatur nuhun Abah Iwan untuk inspirasinya...

14 November 2011

[Jalak Bali] melepaskan sang kupu-kupu...

(klik untuk foto lebih besar)

Momen ini momen istimewa buat teman-teman kelompok Jalak Bali, setelah mereka
menjadikan beberapa ekor ulat sebagai teman mereka sehari-hari di kelas... 
memberi mereka makan, lalu sang ulat mulai membungkus dirinya menjadi kepompong...
lalu menetas dan menjadi kupu-kupu.
ekspresi wajah mereka bercerita, bagaimana peristiwa kecil yang terjadi di sekitar kita
- yang seringkali terlewatkan - satu dari sekian banyak keajaiban semesta...

27 Oktober 2011

[Harimau Sumatera] Respon Review Bahasa Indonesia

Respon-respon kritis teman kelompok Harimau Sumatera (SD-5) di Review Bahasa Indonesia :

[Benita]
Pertanyaan : B - S : Jika kita membaca sebuah buku dan kita merasa tidak atau kurang tertarik, sudah pasti kesalahannya ada pada buku atau si penulis buku itu.
Jawab : SALAH. Alasan / penjelasanku : Kita yang harus mengerti di mana titik keasyikan membaca buku itu. 

[Chrissy]
Pertanyaan : B - S : Aku setuju dengan pepatah yang mengatakan "Bahasa adalah jendela ilmu".
Jawab : SALAH. Alasan / penjelasanku : Karena bukan buku saja yang bisa menjadi jendela ilmu.

16 Oktober 2011

[Kancil-Tarsius] jalan-jalan bareng


[serial kenapa] kenapa anak-anak di smipa banyak diajak berkarya?

Merespon judul (pertanyaan) di atas, kesimpulan yang paling mudah muncul adalah : "wah Semi Palar itu sekolah untuk jadi seniman, anak-anak diajak berkarya terus". Komentar spontan ini tidak sepenuhnya benar. Karena berkarya, berkreasi, mencipta adalah salah satu sifat dasar manusia (selain bahwa manusia adalah mahluk sosial, mahluk bermain dll.) Kalau ingat ungkapan 'there's nothing new under the sun', segala sesuatu di muka bumi ini tidak ada hal baru, yang ada adalah benda-benda lama yang diolah dan dimunculkan dalam bentuk-bentuk baru. Singkat kata, segala hal yang sekarang ada di sekitar kita adalah olahan kreativitas semata.

Sistem Pendidikan di Indonesia, hampir tidak memperhatikan hal ini. Anak-anak dibombardir dengan materi2 yang sudah jadi, sudah final, sudah terdefinisi, terangkum dalam buku2 paket pelajaran. Dunia dan alam semesta yang begitu luas dan penuh keajaiban dimampatkan ke dalam teks-teks buku pelajaran dan di dalam ruang kelas, anak-anak diharuskan menelannya, dan mengeluarkannya kembali melalui berbagai bentuk ulangan dan test-test tertulis.

Lalu bagaimana hubungannya dengan berkarya? Berkarya adalah persoalan ekspresi diri, memunculkan apa yang kita ketahui, kita pikirkan, kita rasakan, kita imajinasikan. Proses berkarya hanya bisa berjalan optimal saat berkarya menjadi bagian dari pengalaman. Sebaliknya test dan ulangan adalah bentuk ujian; menguji apakah kita tahu ini atau tahu itu, melalui bentuk-bentuk pertanyaan dan soal. Berlawanan dari berkarya, ulangan dan test arahnya dari luar, dari para guru kepada para murid. Menguji sejauh mana anak-anak ingat pengetahuan yang sudah ditanamkan. Pengalaman tentunya merupakan hal yang sangat berbeda dari pengetahuan.

Berkarya adalah juga karakter dasar untuk membangun jiwa wiraswasta. Para entrepreneur mutlak memiliki kemampuan berimajinasi, berinovasi dan berkreasi. Menciptakan pekerjaan daripada mencari pekerjaan. Menciptakan produk daripada sekedar memproduksinya... Contoh paling mudah adalah tokoh luar biasa yang baru saja meninggalkan kita, Steve Jobs.

Sistem Pendidikan kita tidak menuju ke sana. Perhatikan spanduk-spanduk institusi pendidikan kita yang sangat gandrung berslogan 'Lulus Kuliah Siap Kerja'. Bagaimana kita memunculkan SJ-SJ lain, satu-satunya cara adalah dengan membiasakan anak-anak berkarya, dan berkreasi... berkarya dan berkreasi...

[komodo] every child is an artist...

Every child is an artist.  
The problem is how to remain an artist once we grow up.  
~Pablo Picasso~

[kakaktua raja] Self Portrait

(sebagian) karya 'Self Portrait' teman2 kelompok Kakaktua Raja

10 Oktober 2011

[jalak bali] mozaik puisi

~1~
aku ingin jalan di air
dan loncat setinggi awan
aku ingin menulis di daun sehijau pohon
anak ceria dan ramah
pasti jenaka juga
seperti aku, anak orangtuaku

~2~
ingin aku bermain bersama putihnya salju
bernyanyi bersama bunga
melihat pelangi yang lucu
menggambar dengan kreatif
dan sangat ceria bila imajinasiku
keluar ungunya bunga

~3~
langit yang suci adalah putih
aku berusaha untuk melihatnya
tapi terlalu terang
jadi tetaplah senang
rendah hati adalah aku

~4~
warna krem terbentang di alam luas
air jernih terbentang jauh
banyaknya daun di lapangan luas berwarna hijau
dan banyaknya anak-anak bermain

~5~
aku menyukai tanaman
setiap aku lari aku ingin terbang
setiap malam aku melayang di langit yang hitam
aku jalan dengan santai agar aku melihat udara sejuk

~6~
aku si langit biru
membuat gambar kreatif
membawa kucing
tertidur lelap di bawah sinar bulan


~7~
saya dan adikku mempunyai burung
aku suka warna ungu
dan aku bisa sopan
dan aku bisa bermain api

temanku sedang menolong aku
saya suka bermain
aku suka menonton
setiap hari aku mandi air yang berwarna ungu

~8~
aku ceria di atas pelangi warna-warni
aku menggambar beruang berwarna ungu
aku merasa ada kicauan burung merak
aku lucu dan kreatif
main di atas daun indah
dan bernyanyi di atas langit biru

09 Oktober 2011

Peluncuran Novel 'Hari yang Aneh'

apa? :: Peluncuran novel  'Hari yang Aneh'
kapan? :: Festival Buku Smipa, 1 Oktober 2011
di mana? :: Teater Terbuka Rumah Belajar Semi Palar
siapa? :: teman2 kelompok Bima (Semi Palar 2010-2011),
 bersama kak Theo Rumthe, kak Erry dan kak Leon

Tarsius Berkarya

Tarsius lagi bikin Mural keren!

Finding Happiness


Finding happiness is like finding yourself. You don't find happiness, you make happiness. You choose happiness. Self-actualization is a process of discovering who you are, who you want to be and paving the way to happiness by doing what brings YOU the most meaning and contentment to your life over the long run.
-- David Leonhardt

22 September 2011

FESTBUK 2011 | Festival Buku Semi Palar 2011


Novel SERU! LUCU! bikin PENASARAN deh :) karya kelompok BIMA Semi Palar


Jika kamu menemukan sebuah gua misteri, apakah kamu akan menelusurinya? Kelima saudara sepupu dalam kisah ini telah melakukannya, dan mereka menemukan bahwa gua tersebut adalah lorong ajaib! Apakah yang akan terjadi? Temukan jawabannya di buku ini!

 "HARI YANG ANEH"

Informasi buku :
sekitar 100 halaman, berilustrasi.
jilid soft-cover
bonus : pembatas buku unik

penerbit : kelompok Bima - Rumah Belajar Semi Palar.


Penulis :  kelompok Bima tahun 2010-2011

  • Angelita A. Alexander (Angel)
  • Callista Raissa S. (Cal)
  • Dwi Astuti P. (Kak Dwi)
  • S. Evan Utama (Evan)
  • Maylafaszya A.P. (Fasz)
  • C. Gio Sarsono (Gio)
  • Sulaiman Thariq (Iman)
  • V. Kinanti P. Pramono (Kinan)
  • Patrique Bastaman (Pat)
  • S. Rico Sutioso (Rico)
  • M. Talitha Amelia G. (Tha)

Editor : 
Palupi Sri Kinkin (Kak Upik)

Informasi Pembelian:
Harga : Rp. 40.000,-
Novel bisa dibeli di FESTIVAL BUKU SMIPA
Saat Peluncuran Buku "Hari Yang Aneh"
Tanggal 1 Oktober 2011 di Pendopo Semi Palar
Jam 09.00 - 14.00

TOBUCIL n KLABS
Jl. Aceh 56, Bandung

27 Agustus 2011

Bincang Sore Bersama Pak Anies Baswedan

Notulensi bergambar hasil karya Mbak Tita Larasati dari ngabuburit bersama Bapak Anies Baswedan.






Terima kasih banyak Mbak Tita atas izinnya membagi notulensi ini :)

...

catatan lain :

[catatan] diskusi bersama pak anies (1)
[catatan] diskusi bersama pak anies (2)
[catatan] diskusi bersama pak anies (3)

20 Agustus 2011

[kancil] Olimpiade Permainan Desa




Tanggal 17 Agustus adalah hari yang spesial untuk memperingati ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Untuk memperingati hari tersebut biasanya kita mengadakan upacara bendera di sekolah serta dimeriahkan juga dengan berbagai macam lomba. 


Pada ulang tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke 66 tahun ini, Kelompok Kancil diajak ikut berpartisipasi mengikuti Olimpiade Permainan Desa yang diadakan di Semi Palar. Olimpiade Permainan Desa yang bertepatan dengan tema Desa Irama Rasa ini terdiri dari beberapa macam lomba yang mengangkat permainan-permainan tradisional  desa yang dari tahun ke tahun tak pernah lekang oleh waktu seperti lomba balap karung, memindahkan kelereng menggunakan sendok, memasukkan sumpit ke dalam botol, gebuk bantal, dan lompat tali.


Pada tanggal 18 Agustus 2011 kemarin, Kelompok Kancil berkesempatan mengikuti olimpiade memindahkan kelereng menggunakan sendok. Sebelum hari h, teman-teman Kelompok Kancil diberi kesempatan untuk latihan di rumah. Sebelum lomba dimulai, teman-teman Kelompok Kancil diajak juga mendengarkan lagu-lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera merah putih agar mereka bisa lebih bersemangat berjuang mengikuti olimpiade. 


Selain untuk memaknai hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia, kegiatan Olimpiade Permainan Desa ini juga bertujuan untuk membangun sportifitas dalam diri anak dan sekaligus juga untuk melestarikan permainan-permaianan tradisional desa. Oya ada hadiah yang unik juga loh bagi para atlet olimpiade yang berhasil juara dan yang belum juara juga tidak perlu bersedih karena sama-sama bisa mendapatkan hadiah menarik lainnya.


Ini dia suasana seru Olimpiade Permainan Desa yang diikuti oleh Kelompok Kancil.


Para Atlet Olimpiade Siap Berlomba

Ayo Maju Terus Pantang Mundur

Eh Atlet Biyan Lagi Ngapain ya ?


13 Juli 2011

Hari Pertama di Sekolah

 
ketemu lagi sama temen-temen : maen bola... maen 'masak-masakan'...

 
berbagi cerita sama teman dan kakak...

 
pindah ke kelas baru, beres-beres dan HOREE serunya sekolah lagi!

11 Juli 2011

smipa 'terliput' media


Karena senang mampir sana-sini, teman-teman Smipa dari kelompok Arjuna kembali terekam kamera reporter dan muncul di media. Kali ini bertepatan dengan kunjungan teman-teman Smipa ke pameran mainan tradisional di Temasek International School. Direproduksi diri : Pikiran Rakyat, 5 Mei 2011. Untuk liputan-liputan lainnya silakan klik di sini.

18 Mei 2011

[Arjuna] Sahabat Selamanya

Wah, teman-teman Arjuna mendapat kiriman istimewa dari sahabat pena di SDN 33 Bututala-Majene, Sulawesi! 


Keren ya.. semoga persahabatan ini bisa terus terjaga yaa :)

04 Mei 2011

[serial kenapa] Kenapa di Rumah Belajar Semi Palar tidak banyak mainan (jadi)?

Bagi yang pernah mampir ke Rumah Belajar Semi Palar ada pemandangan yang tidak biasa untuk sebuah sekolah apalagi ada jenjang TK dan PG di dalamnya. Di sana tidak banyak mainan (alat-alat permainan jadi) seperti ayunan, perosotan dan sejenisnya. Kenapa ya?

Bagi yang sering berada di Rumah Belajar Semi Palar dan mengamati anak-anak bermain, ada pemandangan yang lain juga, bahwa anak-anak di Semi Palar sepertinya tidak pernah berhenti bermain. Lho kok bisa? Kesimpulan sederhananya, bermain dan mainan sebetulnya tidak selalu berhubungan. Anak-anak yang bisa bermain tanpa mainan (fasilitas / alat bermain) – sebenarnya punya kemampuan hebat. Karena hampir bisa dipastikan, kreatifitas, imajinasi, kemampuan eksplorasi dan sosialisasi mereka distimulasi untuk berkembang dengan baik. Benda-benda apapun yang ada di sekitarnya bisa menjadi media bermain buat mereka. Mereka bermain dengan daun, ranting, kerikil, tanah, pasir, bahkan bercanda dengan angin. Mereka bisa mengimajinasikan benda apapun, suasana apapun seluas imajinasi mereka menjelajahinya. Ini, sebetulnya adalah kemampuan bermain yang luar biasa… dan tidak terbatas.

Mainan, pada umumnya mendefinisikan sesuatu secara jelas. Mobil-mobilan ya mobil-mobilan, senjata ya senjata. Instan dan serba terbatas. Mainan yang terbaik pada akhirnya adalah mainan yang generik – dalam pengertian media tersebut bisa dijadikan apapun juga dan berevolusi sesuai imajinasi dan kreatifitas anak. Kalau harus bicara mainan, dari sudut pandang ini mainan konstruksi adalah mainan yang paling baik karena memberikan ruang eksplorasi yang tidak terbatas sejalan dengan berkembangnya kemampuan anak mengkreasikan-nya menjadi sesuatu.

Di Semi Palar sejak tahun pertama, apa yang kami tempatkan di sekolah adalah ban-ban bekas dan beberapa balok kayu. Sampai saat ini di tahun ke enam, ban-ban bekas tersebut terus berubah wujud sebagaimana anak-anak di Semi Palar mengimajinasikannya. Hari ini bisa menjadi benteng, besok menjadi mobil-mobilan, lusa menjadi kereta api, minggu depan menjadi kapal begitu seterusnya. Ban-ban bekas tersebut seakan jadi teman bermain yang siap diajak bermain apapun juga…

Tanpa mainan yang sudah jadi dan siap pakai, anak-anak di Semi Palar terus dipacu untuk memunculkan kreatifitas dan juga kemampuan mereka bersosialisasi. Di Semi Palar, permainan yang dulu sering kita orangtua mainkan sewaktu kecil, seperti petak umpet, benteng-bentengan, sondah, ucing kup muncul kembali, ditambah berbagai inovasi baru hasil olahan mereka yang sangat orisinil.

Bukankah pada akhirnya, hal itu yang penting, proses bermainnya, bukan fasilitas atau media bermainnya…



~ Without this playing with fantasy no creative work has ever yet come to birth. 
The debt we owe to the play of the imagination is incalculable. ~
Carl Jung

20 April 2011

Jalan Kaki ke Sekolah - Hari Bumi 2011

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Semi Palar akan menjalankan lagi Hari Jalan Kaki ke Sekolah. Konsepnya adalah mengurangi jarak berkendaraan ke sekolah. Bagi yang betul-betul bisa memarkir kendaraannya di rumah (naik kendaraan umum) tentunya luar biasa. Tahun ini ada 4 titik pemberangkatan - lokasi di mana orangtua bisa memarkir kendaraannya.
  • Toserba Griya - Setrasari Mall
  • Mesjid Sukamulya Indah
  • Area parkir Reservoir PDAM - Jl. PDAM
  • Pasteur Hypersquare - GIANT Hypermarket
Anak-anak, kakak dan orangtua yang mau ikut serta akan berangkat pada jam 7.30.
Di sekolah tentunya akan ada kegiatan-kegiatan seru lagi - supaya kita semua semakin sayang kepada bumi kita, seperti apa yang spontan diucapkan anak-anak kelompok Gatotkaca : "bumi kan rumah kita..."

Rute jalan kaki ke sekolah bisa di lihat di bawah ini.


View Rute Jalan Kaki ke Sekolah in a larger map

aku sayang bumi

satu peristiwa yang menarik perhatian...
sepulang sekolah, beberapa teman dari kelompok Gatotkaca, spontan berkerumun di depan tembok biru, di mana ada planet bumi tergambar di atasnya... mereka berdiri di sana sambil saling berteriak "sayang bumi, aku sayang bumi!"
kamipun segera mencari kamera dan berusaha merekam peristiwa ini... sayang agak terlewat momen di mana mereka merentangkan tangan berusaha 'memeluk' gambar bumi di dinding tersebut...
semoga rasa itu tetap terjaga dan terus tumbuh dalam sukma mereka...

[Pandu Dewanata] berkegiatan di luar

asiknya berkegiatan di luar kelas...
udara segar, matahari yang hangat, beratapkan langit...
angin yang berhembus, dinding yang tak berbatas...
seluas imajinasiku...

19 April 2011

03 April 2011

[Gatotkaca-Jatayu] Belajar Masak

Masak bersama anak sangat menyenangkan, meski nantinya akan membuat suasana menjadi kacau dan dapur berantakan. Waktu memasak juga akan lebih lama, apalagi ketika anak mulai mengacau resep. Namun jika kita lihat manfaat yang ditimbulkan dari kegiatan ini, tidak ada salahnya jika mulai sekarang kita lebih sering melibatkan si kecil di dapur. Hanya dengan melakukan satu aktifitas, kita telah dapat mengajarkan dan meningkatkan berbagai kemampuan anak.Melalui kegiatan tersebut, anak dapat mengenal berbagai macam sayuran, buah, bumbu masak. Lebih dari itu, kegiatan memasak bersama bisa mempertajam panca indera anak.

Masak bareng Kak Agus
Nah hari Selasa, 29 Maret 2011 teman-teman Gatotkaca dan Jatayu diajak memasak bersama Kak Agus yang berprofesi sebagai koki. Kak Agus yang ditemani oleh papinya Sydney (Pak Mark) mengajak teman-teman Gatotkaca memasak sebuah makanan istimewa Eropa yang disebut Chiken Schnitzel. Teman-teman Gatotkaca dan Jatayu diajak membantu Kak Agus mencelupkan ayam ke dalam tepung terigu, telur susu dan tepung roti.

Lagi sibuk masak
Untuk lebih lengkapnya, ini dia bahan-bahan dan cara membuat Chiken Schnitzel yang berhasil dicatat oleh Cath Jatayu :
Bahan              : dada ayam, tepung terigu, telur, tepung roti, susu, minyak
Alat                  : spatula, wajan, mangkok, pisau, talenan, kompor, piring
Bahan bumbu  : tomat, selada, timun
Cara memasak : pecahkan 3 telur, tuang susu ke mangkok, satukan dengan telur udek-kudek. Lalu potong        dada ayam, tuang tepung terigu dan tepung roti ke mangkok. Lalu celupkan ayam ke mangkok tepung terigu, telur susu, dan tepung roti. Taruh wajan, tuang minyak dan nyalakan kompor. Goreng sampai berwarna orange muda dan dipotong. Taruh di piring kasih saus.
Cara membuat bumbu : potong timun dan selada taruh di piring. Potong kulit tomat tapi tengahnya saja. Gulung tapi jangan terlalu kecil.

Membuat bunga dari tomat
Makan bareng hasil masakan...mmm...yummy


Kak Agus baru lulus sekolah koki Semi Palar


02 April 2011

[Arjuna] Membuat Shodo bersama Makiko

Jumat, 1 April kemarin, Kelompok Arjuna kedatangan tamu dari Jepang! Namanya Makiko. Pada kesempatan ini Makiko akan mengajarkan teman-teman Arjuna membuat Shodo (kaligrafi Jepang). Wah, sesuai banget dengan tema kali ini, "Keliling Dunia".

Teman-teman Arjuna semangat sekali berkenalan dan bertanya kepada Makiko. "Apakah Makiko mengoleksi Doraemon?" tanya Trystan. "Apakah rumah Makiko terkena radiasi nuklir (akibat gempa yang lalu)?" tanya Aa. Sebetulnya banyak sekali yang ingin ditanyakan teman-teman Arjuna. Tetapi karena waktu terbatas, pertanyaan 'terpaksa' disimpan dulu, dan kita memulai kegiatan utama kita, membuat Shodo!

Makiko dibantu Kak Yuyun, menjelaskan jenis-jenis huruf yang digunakan di Jepang. Ada huruf kanji, huruf Katakana, dan Hiragana. Kata Kak Yuyun, karena yang akan ditulis bukan kata-kata asli dari Jepang, teman-teman Arjuna akan akan diajar Makiko menulis dengan huruf Katakana. Setiap huruf dibaca satu suku kata.


Kata pertama yang akan dibuat adalah nama kelompok, yaitu Arjuna. Ada empat huruf Katakana yang harus ditulis : A - Ru - Jyu - Na


Setelah selesai membuat nama kelompok, teman-teman Arjuna juga membuat nama mereka sendiri-sendiri. Tampaknya walaupun sulit mempelajari aksara baru, teman-teman Arjuna tidak patah semangat.


Lihat saja hasilnya.. Bagus-bagus, kan? :)

[Arjuna] Earth Hour 2011

[catatan Kakak] Walaupun Earth Hour sudah berlalu (tanggal 26 Maret yang lalu), namun semangat teman-teman Semi Palar untuk ikut berhemat energi tidaklah padam. Mereka tetap semangat, terus berusaha menghemat energi. Meski yang ingin dilakukan terlihat sederhana, tetapi kalau dilakukan beramai-ramai  dampaknya akan besar juga lho! :) Inilah cerita-cerita seru teman-teman Arjuna kita...

...


oleh Trystan


Earth Hour adalah suatu kegiatan yang menggambarkan bahwa kita harus mematikan lampu selama satu jam di satu hari. Banyak sekali gunanya Earth Hour. Misalnya, dapat menghemat listrik selama satu jam, ngobrol, main bersama keluarga kita di rumah, makan malam tanpa listrik, melihat bintang yang sangat terang di luar rumah, dan menyapa tetangga, dan mengajaknya untuk ikut juga.

Yang aku lakukan saat Earth Hour adalah menunggu dengan mama di rumah. Papa sih di rumah tetangganya (rapat). Saat menunggu, aku merasakan bahwa jika lampu di rumah kita tidak menyala, maka rumah/sekitar kita akan terasa gelap dan sepi. Hanya suara sungai, jangkrik, dan terang bulan dan bintang yang menemaniku. Aku menjadi tidak merasa sepi lagi sekarang.

Setelah Earth Hour ini, yang akan aku lakukan untuk menghemat energi adalah mematikan lampu bila tidak diperlukan, tidak membuang-buang listrik, lebih menghematnya, selalu bersyukur bila listrik di sekitar rumahku masih banyak. Ajak keluarga lain untuk menghemat listrik/ikutan Earth Hour. Semoga semua tadi bermanfaat untuk kamu dan aku!

...



oleh Raffa

Biasanya satu tahun sekali diadakan "Earth Hour"! Earth Hour adalah acara mematikan benda-benda yang menggunakan listrik pada satu waktu yang sama di dunia. Earth Hour dilaukan selama satu jam saja. Gunanya adalah untuk menghemat listrik. Mungkin kamu akan berpikir kalau hanya satu jam saja terlalu sebentar dan tidak banyak menghemat listrik, tapi dengan hampir semua orang-orang di dunia melakukan Earth Hour pada tahun 2010 lalu, kita bisa menghemat 900.000 watt~

Tentunya aku juga melakukan Earth Hour di rumahku. Saat itu saudara sepupuku dari Jakarta sedang ada di rumahku karena tanteku menikah. Aku juga mengajaknya untuk melakukan Earth Hour di rumahku bersama-sama. SAat itu kami semua bermain congklak di ruang tengah. Yang aku rasakan saat itu adalah mengantuk karena kami sudah lelah dan sudah malam.

Yang aku lakukan setelah Earth Hour adalah mengingatkan orang-orang untuk menghemat air, listrik, dll. Caranya adalah mematikan air keran kalau sedang memakai sabun, lalu mematikan air kalau ember yang diisi sudah penuh. Kalau listrik, aku akan mengingatkan orang-orang untuk mencabut charger dari stop kontak kalau sudah tidak dipakai, lalu aku juga akan mematikan lampu yang tidak dipakai.

...


oleh Ray

Pada tanggal 26 Maret 2011, keluargaku berpartisipasi dalam Earth Hour, pada pukul 20.30-21.30. Menurutku Earth Hour adalah suatu acara yang peduli akan bumi kita, yang biasanya dengan cara mematikan lampu selama enam puluh menit dan menurutku gunanya adalah membauat bumi kita yang panas menjadi lebih dingin dan segar.

Saat satu jam mematikan listrik di rumahku, aku melakukan dua hal yakni bermain permainan karambol, meminum dua gelas susu coklat yang panas dan melihat keluar rumah apakah ada yang mematikan lampu dan juga memakan kacang hijau yang panas.

Aku akan tetap menghemat energi walaupun Earth Hour sudah berlalu dengan cara mematikan barang-barang elektronik yang tidak diperlukan dan juga memikirkan apakah barang elektronik yang ktia akan nyalakan benar-benar diperlukan.

Itulah ceritaku saat Earth Hour 2011.

30 Maret 2011

[Hanoman] #3 Keliling Dunia

Perjalanan keliling dunia memang mengasyikan meski buat kita hanya pada batas imajinasi, namun itulah kekuatan yang dimiliki anak-anak. Bagaimana mereka menciptakan imajinasi dalam setiap kegiatan terkadang membuat kita terkagum-kagum. Tak terasa tema ini pun semakin lekat dan anak-anak terus dibawa mengunjungi setiap negara yang memiliki keunikan-keunikan tersendiri. Minggu lalu Kelompok Hanoman kedatangan tamu dari Jepang. Bersama Kak Fani, anak-anak diajak mengunjungi beberapa tempat terkenal di Jepang.


Antusiasme terus mengalir dalam diri mereka. Bertanya, berpendapat, semuanya dinyatakan dalam kegiatan tersebut. Dan cerita Kak Fani pun diakhiri dengan mencicipi teh Jepang. Teh hijau yang disajikan tanpa gula, anak-anak nikmati bergantian dan tak mengira banyak yang suka dan meminta tambah padahal tehnya pahit loh... hehehe...


Bergerak dari kunjungan Kak Fani, anak-anak diajak membuat komik yang memang terkenal di kalangan orang Jepang. Komik yang mereka buat sesuai dengan kesengannya masing-masing. Ada yang bercerita tentang kunjungannya ke Taman Safari dan ada pula yang membuat cerita petualangan mencari harta karun. Komik-komik keren pun mampu dibuat dengan asyik oleh Kelompok Hanoman.


Selain mengenalkan tentang komik, Kelompok Hanoman pun diajak mengenali permainan anak-anak di Jepang. Membuat Koinobori menjadi pilihan. Berbahan kertas minyak yang telah dibentuk badan ikan, anak-anak segera memberikan detil sisik ikan dengan kreativitas masing-masing. Ada yang melengkung, ada yang garis-garis, malah ada sisik ikan yang kotak-kotak. Ah... semuanya terserah mereka toh... itu imajinasinya. Setelah selesai dan diberi benang serta sumpit, jadilah koinobori buatan Kelompok Hanoman. Semua bersuka ria dan bersemangat memainkannya. Lihatkah wajah-wajah penuh semangat dan kebahagiaan yang terpancar dari mereka.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails