Respon-respon kritis teman kelompok Harimau Sumatera (SD-5) di Review Bahasa Indonesia :
[Benita]
Pertanyaan : B - S : Jika kita membaca sebuah buku dan kita merasa tidak atau kurang tertarik, sudah pasti kesalahannya ada pada buku atau si penulis buku itu.
Jawab : SALAH. Alasan / penjelasanku : Kita yang harus mengerti di mana titik keasyikan membaca buku itu.
[Chrissy]
Pertanyaan : B - S : Aku setuju dengan pepatah yang mengatakan "Bahasa adalah jendela ilmu".
Jawab : SALAH. Alasan / penjelasanku : Karena bukan buku saja yang bisa menjadi jendela ilmu.
27 Oktober 2011
[Harimau Sumatera] Respon Review Bahasa Indonesia
16 Oktober 2011
[Kancil-Tarsius] jalan-jalan bareng
[serial kenapa] kenapa anak-anak di smipa banyak diajak berkarya?
Merespon judul (pertanyaan) di atas, kesimpulan yang paling mudah muncul adalah : "wah Semi Palar itu sekolah untuk jadi seniman, anak-anak diajak berkarya terus". Komentar spontan ini tidak sepenuhnya benar. Karena berkarya, berkreasi, mencipta adalah salah satu sifat dasar manusia (selain bahwa manusia adalah mahluk sosial, mahluk bermain dll.) Kalau ingat ungkapan 'there's nothing new under the sun', segala sesuatu di muka bumi ini tidak ada hal baru, yang ada adalah benda-benda lama yang diolah dan dimunculkan dalam bentuk-bentuk baru. Singkat kata, segala hal yang sekarang ada di sekitar kita adalah olahan kreativitas semata.
Sistem Pendidikan di Indonesia, hampir tidak memperhatikan hal ini. Anak-anak dibombardir dengan materi2 yang sudah jadi, sudah final, sudah terdefinisi, terangkum dalam buku2 paket pelajaran. Dunia dan alam semesta yang begitu luas dan penuh keajaiban dimampatkan ke dalam teks-teks buku pelajaran dan di dalam ruang kelas, anak-anak diharuskan menelannya, dan mengeluarkannya kembali melalui berbagai bentuk ulangan dan test-test tertulis.
Lalu bagaimana hubungannya dengan berkarya? Berkarya adalah persoalan ekspresi diri, memunculkan apa yang kita ketahui, kita pikirkan, kita rasakan, kita imajinasikan. Proses berkarya hanya bisa berjalan optimal saat berkarya menjadi bagian dari pengalaman. Sebaliknya test dan ulangan adalah bentuk ujian; menguji apakah kita tahu ini atau tahu itu, melalui bentuk-bentuk pertanyaan dan soal. Berlawanan dari berkarya, ulangan dan test arahnya dari luar, dari para guru kepada para murid. Menguji sejauh mana anak-anak ingat pengetahuan yang sudah ditanamkan. Pengalaman tentunya merupakan hal yang sangat berbeda dari pengetahuan.
Berkarya adalah juga karakter dasar untuk membangun jiwa wiraswasta. Para entrepreneur mutlak memiliki kemampuan berimajinasi, berinovasi dan berkreasi. Menciptakan pekerjaan daripada mencari pekerjaan. Menciptakan produk daripada sekedar memproduksinya... Contoh paling mudah adalah tokoh luar biasa yang baru saja meninggalkan kita, Steve Jobs.
Sistem Pendidikan kita tidak menuju ke sana. Perhatikan spanduk-spanduk institusi pendidikan kita yang sangat gandrung berslogan 'Lulus Kuliah Siap Kerja'. Bagaimana kita memunculkan SJ-SJ lain, satu-satunya cara adalah dengan membiasakan anak-anak berkarya, dan berkreasi... berkarya dan berkreasi...
Sistem Pendidikan di Indonesia, hampir tidak memperhatikan hal ini. Anak-anak dibombardir dengan materi2 yang sudah jadi, sudah final, sudah terdefinisi, terangkum dalam buku2 paket pelajaran. Dunia dan alam semesta yang begitu luas dan penuh keajaiban dimampatkan ke dalam teks-teks buku pelajaran dan di dalam ruang kelas, anak-anak diharuskan menelannya, dan mengeluarkannya kembali melalui berbagai bentuk ulangan dan test-test tertulis.
Lalu bagaimana hubungannya dengan berkarya? Berkarya adalah persoalan ekspresi diri, memunculkan apa yang kita ketahui, kita pikirkan, kita rasakan, kita imajinasikan. Proses berkarya hanya bisa berjalan optimal saat berkarya menjadi bagian dari pengalaman. Sebaliknya test dan ulangan adalah bentuk ujian; menguji apakah kita tahu ini atau tahu itu, melalui bentuk-bentuk pertanyaan dan soal. Berlawanan dari berkarya, ulangan dan test arahnya dari luar, dari para guru kepada para murid. Menguji sejauh mana anak-anak ingat pengetahuan yang sudah ditanamkan. Pengalaman tentunya merupakan hal yang sangat berbeda dari pengetahuan.
Berkarya adalah juga karakter dasar untuk membangun jiwa wiraswasta. Para entrepreneur mutlak memiliki kemampuan berimajinasi, berinovasi dan berkreasi. Menciptakan pekerjaan daripada mencari pekerjaan. Menciptakan produk daripada sekedar memproduksinya... Contoh paling mudah adalah tokoh luar biasa yang baru saja meninggalkan kita, Steve Jobs.
Sistem Pendidikan kita tidak menuju ke sana. Perhatikan spanduk-spanduk institusi pendidikan kita yang sangat gandrung berslogan 'Lulus Kuliah Siap Kerja'. Bagaimana kita memunculkan SJ-SJ lain, satu-satunya cara adalah dengan membiasakan anak-anak berkarya, dan berkreasi... berkarya dan berkreasi...
[komodo] every child is an artist...
10 Oktober 2011
[jalak bali] mozaik puisi
~1~
aku ingin jalan di air
dan loncat setinggi awan
aku ingin menulis di daun sehijau pohon
anak ceria dan ramah
pasti jenaka juga
seperti aku, anak orangtuaku
~2~
ingin aku bermain bersama putihnya salju
bernyanyi bersama bunga
melihat pelangi yang lucu
menggambar dengan kreatif
dan sangat ceria bila imajinasiku
keluar ungunya bunga
~3~
langit yang suci adalah putih
aku berusaha untuk melihatnya
tapi terlalu terang
jadi tetaplah senang
rendah hati adalah aku
~4~
warna krem terbentang di alam luas
air jernih terbentang jauh
banyaknya daun di lapangan luas berwarna hijau
dan banyaknya anak-anak bermain
~5~
aku menyukai tanaman
setiap aku lari aku ingin terbang
setiap malam aku melayang di langit yang hitam
aku jalan dengan santai agar aku melihat udara sejuk
~6~
aku si langit biru
membuat gambar kreatif
membawa kucing
tertidur lelap di bawah sinar bulan
~7~
saya dan adikku mempunyai burung
aku suka warna ungu
dan aku bisa sopan
dan aku bisa bermain api
temanku sedang menolong aku
saya suka bermain
aku suka menonton
setiap hari aku mandi air yang berwarna ungu
~8~
aku ceria di atas pelangi warna-warni
aku menggambar beruang berwarna ungu
aku merasa ada kicauan burung merak
aku lucu dan kreatif
main di atas daun indah
dan bernyanyi di atas langit biru
09 Oktober 2011
Peluncuran Novel 'Hari yang Aneh'
apa? :: Peluncuran novel 'Hari yang Aneh'
kapan? :: Festival Buku Smipa, 1 Oktober 2011
di mana? :: Teater Terbuka Rumah Belajar Semi Palar
siapa? :: teman2 kelompok Bima (Semi Palar 2010-2011),
bersama kak Theo Rumthe, kak Erry dan kak Leon
bersama kak Theo Rumthe, kak Erry dan kak Leon
Finding Happiness
Finding happiness is like finding yourself. You don't find happiness,
you make happiness. You choose happiness. Self-actualization is a
process of discovering who you are, who you want to be and paving the
way to happiness by doing what brings YOU the most meaning and
contentment to your life over the long run.
-- David Leonhardt
-- David Leonhardt
Langganan:
Postingan (Atom)